SMP Negeri 2 Simpang Pesak Akhirnya Bisa Miliki Aula, Bantuan PT Timah Tbk

    SMP Negeri 2 Simpang Pesak Akhirnya Bisa Miliki Aula, Bantuan PT Timah Tbk

    BELITUNG TIMUR - - SMP Negeri 2 Simpang Pesak, Kabupaten Belitung Timur belum memiliki aula. Untuk itu, pihak sekolah mengoptimalkan ruangan kelas yang ada agar bisa dijadikan aula dengan memasang pembatas ruang kelas atau polding gate. 

    Dengan menggunakan polding gate, ruangan tersebut bisa difungsikan sebagai aula apabila dibuka jika ada pertemuan, namun juga bisa ditutup menjadi ruang kelas.

    " Jadi ruang itu dipasang pembatas atau roling dor, maka kami butuh dana untuk pembuatan itu, " Kata Kepala Sekolah SMP N 2 Simpang Pesak Budi Basuki.

    Menurut Budi, SMP mereka tidak ada aula, maka cara itu dianggap sebagai jalan keluar apabila ada pertemuan atau acara yang mengundang orang ramai di dalam ruangan.

    " Jadi kita pasang polding gate, sebelumnya dipakai tembok, tapi kalau ada polding gate ruangan itu bisa dijadikan aula dan ruang kelas, " jelasnya.

    Budi menyebutkan, mereka bersyukur atas bantuan PT Timah Tbk itu, sebab bantuan itu merupakan yang perdana semenjak ia menjabat di sekolah itu.

    " Kami sangat gembira, kami sudah mengajukan proposal kemana-mana, alhamdulillah PT Timah Tbk tergerak hatinya untuk membantu bidang pendidikan di sekolah kami, " sebutnya.

    Ia berharap PT Timah Tbk kedepan lebih banyak lagi dalam menyalurkan CSRnya. Sehingga nantinya semakin banyak yang terbantu. 

    "Sehingga tidak hanya sekolah kami yang dibantu, tetapi sekolah lainnya juga dan membawa berkah untuk kita semua, " tandasnya.(*/h)

    Helmi M. Fadhil

    Helmi M. Fadhil

    Artikel Sebelumnya

    Operasi Keselamatan Menumbing 2022 Berakhir,...

    Artikel Berikutnya

    Puskesmas Simpang Renggiang Butuh 'Mobil...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami